Banyak orang
yang protes dengan kebiasaanku ini, padahal ini sangat penting. Aku harus
bersih ketika setiap kali aku mandi, aku bisa menghabiskan 2 jam dalam kamae
mandi. Mereka sering bertanya apa saja yang sering aku lakukan didalam kamar
mandi. Aku menjelaskan pada meraka berulang-ulang yang membuat mereka selalu
protes. Mereka bilang aku terlalu lama menghabiskan waktu didalam kamar mandi,
ternyata bukan mereka saja yang protes tapi ada makhluk lain yang protes dengan
kebiasaan yang sering aku lakukan itu.
“iza, kamu gak takut apa mandi
lama-lama, ntar ada yang ikutan mandi juga tau” begitulah ucap teman kost ku.
Kadang aku bertanya kenapa sih mereka selalu protes dengan kebiasaan mandi
lamaku, kan aku cuma ingin badanku bersih. Penting untuk membilas seluruh bdan
berkali-kali, menyikat gigi dengan bersih dan membilas rambutku setiap hari.
Enak kan kalau kita bersih, tapi kenapa harus selalu ada yang protes. Aku
adalah seorang mahasiswi, aku tinggal di sebuah kost. Sebuah kost yang berdiri
sudah cukup lama dan kost itu hanya dihuni oleh kaum wanita, khususnya
karyawati dan mahasiswi.
Dalam kost itu ada 2 kamar mandi,1
dilantaiu atas dan 1 dilantai bawah. Biasanya aku memakai kamar mandi dibawah
yang berdekatan dengan dapur, menurutku kamar mandi itu adalah kamar mandi yang
paling nyaman dari kamar mandi satunya. Aku biasa menghabiskan waktu berjam-jam
untuk membilas badanku sepulang aku kuliah. Namun malam itu tampaknya bukan
temanku saja yang kesel dengan kebiasaanku. Waktu itu sudah cukup larut untuk
jam manusia mandi, tapi karena aku sangat suka dengan mandi walaupun itu sudah
larut malam, aku tetap akan mandi
Aku menyambar handuk yang ada
dibalik pintu kamar, kemudian membawa alat mandiku yang tergeletak disebelah
tv. Dengan segera aku keluar kamar dan segera menuju kamar mandi favoritku
dilantai bawah dan tidak ada siapa-siapa dikamar mandi. Pintu kamar mandi
terbuka sedikit, tampak gelap dan kosong lalu tanganku meraba saklar yang tidak
berada jauh dari pintu kamar mandi. Setelah itu aku masuk dan langsung mengunci
kamar mandi.
Tiba-tiba saja aku mendengan ada
seseorang yang menggeser daun pintu kamar mandi, aku coba menghentikan
aktifitasku, mencoba sekali lagi membuktikan dengan penglihatanku. Daun pintu
yang tadi bergerak sudah diam, ali kembali melanjutkan acara mandiku. Kemudian,
kembali diam karena mendengar suara ketukan dari luar kamar mandi. “hey siapa
sih diluar, belum beres nih. Tunggu sebentar “. Kenapa sih ganggu memang kamar
mandi diatas penuh apa, aku bergumam sambil menyabuni badanku untuk kedua
kalinya dan tiba-tiba aku menghentikan lagi mandiku dan kali inji aku cukup
kesel
Aku lalu menyambar handuk, membuka
kunci pintu kamar mandi sambil buka dengan keras pintu kamar mandi itu. Ketika
aku buka, tidak ada siapa-siapa diluar hanya terlihat koridor yang gelap dan
kosong. Aku pun kembali menutup pintu dan menggantungkan handuk, aku mengambil
sampo dikeranjang mandi lalu memijat kepalaku sambil menikmati tiap busa yang
menempel dirambutku. Ketika aku akan membilasnya dengan shower, loh kenapa mati
sih. Aku memutar-mutar kran shower tapi tidak setetes air yang keluar dari kran
shower.
Aku mengambil gayung dan memilih
membilasnya dengan gayung, ketika aku sedang membilas kepalaku. Diantara air
yang menghalangi pandanganku, samar-samar hanya beberapa detik saja dan entah
itu halusinasiku atau bukan. Aku melihat bayangan hitam sedang berdiri
didepanku, namun ketika aku mengusap muka dan melihat lagi sudah tidak ada
saiap-siapa. Aku melanjutkan mandiku dan astaga, terulang lagi. Samar-samar
ketika air menutup muka, aku seperti melihat ada orang tapi ketika aku usap
muka terlihat tidak ada siapa-siapa dan lampu dikamar mandi mati sendiri.
Aku meraba-raba dinding mencari
posisi handuk yang tadi aku gantung dan astaga tanganku seperti menyentuh
sesuatu. Sesuatu yang empuk dan basah, tapi bukan namun ini seperti badan
manusia. Ali tidak bisa melihat apa-apa, suasananya gelap tapi aku bisa merasakan
kalau aku tidak sendirian didalam kamar mandi da nada seseorang disini. Ketika
lampu nyala lagi, didalam kamar mandi tetap tidak ada siapa-siapa. Aku
menyambar handuk dan, kenapa pintunya tidak bisa dibuka. Aku kaget luar biasa,
ketika air kran bak menyala sendiri dan dari dalam bak muncul rambut yang
diteruskan dengan kepala dan muncul seorang perempuan dari dalam bak mandi.
Perempuan itu muncul perlahan dan
keluar dari bak dengan gerakan kaku. Aku berteriak-teriak panic sambil
memaksakan daun pintu terbuka. Aku merasakan sentuhan dingin dipunggungku,
seperti jari yang basah menelusur digaris punggung. Badanku gemetar dan suaraku
tidak keluar, perlahan perempuan itu kini sudah berada dibelakangku. Wajahnya
pucat, rambutnya panjang dan basah, bibirnya hitam dan sangat menyeramkan. Aku
berteriak minta tolong, perempuan itu tertawa cekikikan dengan suaranya yang
melengking dan memekakan telinga dan badanku melemah, pandanganku mulai
kunang-kunang hingga semuanya menjadi gelap dan aku pun tidak sadarkan diri.
Aku terbangun, mendengar suara
percikan air hujan, kenapa aku berada dikamar mandi, kini aku sudah memakai
baju lengkap dan kepalaku sakit. Pintu kamar terbuka dan seorang perempuan
berambut panjang dengan nampan berisi the masuk ke kamarku ternyata itu dewi.
“makanya kalau mandi jangan lama-lama jadi ada yang nemenin kan, waktu itu aku
juga pernah lagi pipis dikamar mandi saat malam jumat lagi. Waktu pipis ada
pocong disudut kamar mandi, kamar mandi sini memang serem apalagi kamar mandi
bawah semenjak ada yang bunuh diri disitu, anak kost tidak ada yang berani
mandi disitu cuma lu doing yang mandi disitu”.
Sejak hari itu aku masih mandi lama,
tapi tidak berani mandi malam lagi.