Nama kelompok :
1. Cynthia Agustine
2. Faldi Rizki Akmal
3. Hanny Setiawati
4. Tia Radida
Kesejahteraan masyarakat dari aspek eknomi dapat diukur dengan tingkat pendapatan nasional perkapita. Untuk dapat meningkatkan pendapatan nasional, maka pertumbuhan ekonomi menjadi salah satu target yang sangat penting yang harus dicapai dalam proses pembangunan ekonomi. Oleh karena itu tidak mengherankan jika pada awal pembagnunan ekonomi suatu Negara, umumnya perencanaan pembangunan eknomi berorientasi pada masalah pertumbuhan. Untuk Negara-negara seperti Indonesia yang jumlah penduduknya sangat besar dan tingkat pertumbuhan penduduk yang sangat tinggi ditambah kenyataan bahwa penduduk Indonesia dibawah garis kemiskinan juga besar, sehingga pertumbuhan ekonomi menjadi sangat penting dan lajunya harus jauh lebih besar dari laju pertumbuhan penduduk agar peningkatan pendapatan masyarakat perkapita dapat tercapai.
Dalam GBHN, tujuan pembangunan adalah untuk
meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Indikator untuk mengukur kesejahteraan
adalah National Income.
PERTUMBUHAN EKONOMI INDONESIA
Terdapat beberapa indikator ekonomi
yang dapat digunakan untuk mengetahui kondisi perekonomian suatu negara. Salah
satu indikator yang sering digunakan adalah data PDB (Produk Domestik Bruto).
Badan Pusat Statistika (BPS) mendefinisikan PDB sebagai jumlah nilai tambah
yang dihasilkan oleh seluruh unit usaha dalam suatu negara tertentu, atau
merupakan jumlah nilai barang dan jasa akhir yang dihasilkan oleh seluruh unit
ekonomi. Data PDB yang dipublikasikan terdiri dari data PDB atas dasar harga
berlaku dan atas dasar harga konstan. PDB atas dasar harga berlaku
menggambarkan nilai tambah barang dan jasa yang dihitung menggunakan harga yang
berlaku pada setiap tahun, sedangkan PDB atas dasar harga konstan menunjukkan
nilai tambah barang dan jasa tersebut yang dihitung menggunakan harga yang
berlaku pada satu tahun tertentu sebagai dasar. Pertumbuhan ekonomi merupakan
penambahan GDP, sehingga terjadi peningkatan national income.
National income dapat merujuk pada GDP,
GNP atau NNP (Net national Product)
Pertumbuhan
Ekonomi Tahun 2013
Nilai
Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia atas dasar harga konstan 2000 pada tahun
2013 mencapai Rp2.770,3 triliun, naik Rp151,4 triliun dibandingkan tahun 2012
(Rp2.618,9 triliun). Bila dilihat berdasarkan harga berlaku, PDB tahun 2013
naik sebesar Rp854,6 triliun, yaitu dari Rp8.229,4 triliun pada tahun 2012
menjadi sebesar Rp9.084,0 triliun pada tahun 2013.
Perekonomian
Indonesia pada tahun 2013 tumbuh sebesar 5,78 persen dibanding tahun 2012,
dimana semua sektor ekonomi mengalami pertumbuhan. Pertumbuhan tertinggi
terjadi pada Sektor Pengangkutan dan Komunikasi yang mencapai 10,19 persen,
diikuti oleh Sektor Keuangan, Real Estat, dan Jasa Perusahaan 7,56 persen,
Sektor Konstruksi 6,57 persen, Sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran 5,93
persen, Sektor Listrik, Gas dan Air Bersih 5,58 persen, Sektor Industri
Pengolahan 5,56 persen, Sektor Jasa-jasa 5,46 persen, Sektor Pertanian 3,54
persen, dan Sektor Pertambangan dan Penggalian 1,34 persen.
Pertumbuhan PDB tanpa migas pada
tahun 2013 mencapai 6,25 persen yang berarti lebih tinggi dari pertumbuhan PDB.
Sektor
Industri Pengolahan memberikan kontribusi terbesar terhadap total pertumbuhan
PDB, dengan sumber pertumbuhan sebesar 1,42 persen. Selanjutnya diikuti oleh
Sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran, dan Sektor Pengangkutan dan Komunikasi
yang memberikan sumber pertumbuhan masing-masing 1,07 persen dan 1,03 persen.
Pertumbuhan
ekonomi Indonesia pada kuartal-IV 2013 tercatat sebesar 5,72 persen. Dengan
demikian, pertumbuhan ekonomi sepanjang tahun 2013 mencapai 5,78 persen, atau
turun dibandingkan 2012 sebesar 6,2 persen.
Perubahan
Struktur Ekonomi
Perubahan struktur ekonomi, umum disebut transformasi struktural, dapat didefisinikan sebagai suatu rangkaian perubahan yang saling tekait satu dengan yang lainnya dalam komposisi AD, perdagangan luar negri (ekspor dan inpor), AS ( produksi dan menggunakan faktor-faktor produksi yang diperlukan mendukung proses pembanggunan ekonomi yang berkelanjutan).
Struktur perekonomian adalah
besar share lapangan usaha terhadap total PDRB baik atas dasar harga yang
berlaku maupun harga konstan. Dengan mengetahui struktur perekonomian, maka
kita dapat menilai konsentrasi lapangan usaha yang sangat dominan pada suatu
daerah. Biasanya terdapat hubungan antara lapangan usaha dan penduduk suatu
daerah.
Ada beberapa faktor yang menentukan terjadinya perubahan struktur ekonomi antara lain:
·
Produktivitas
tenaga kerja per sektor secara keseluruhan. Adanya modernisasi dalam proses
peningkatan nilai tambah dari bahan baku, barang setengah jadi dan barang jadi.
·
Kreativitas
dan penerapan teknologi yang disertai kemampuan untuk memperluas pasar produk/jasa
yang dihasilkannya.
·
Kebijakan
pemerintah yang mendorong pertumbuhan dan pengembangan sektor dan komoditi
unggulan.
·
Ketersediaan
infrastruktur yang menentukan kelancaran aliran distribusi barang dan jasa
serta mendukung proses produksi.
·
Kegairahan
masyarakat untuk berwirausaha dan melakukan investasi secara terus-menerus.
·
Adanya
pusat-pusat pertumbuhan baru yang muncul dalam wilayah daerah.
Terbukanya perdagangan luar daerah dan luar negeri melalui ekspor-impor.
Terbukanya perdagangan luar daerah dan luar negeri melalui ekspor-impor.
Menurut
pendapat kelompok kami Pertumbuhan dan Perubahan
Sruktur Ekonomi
Pertumbuhan ekonomi dapat
menurunkan tingkat kemiskinan dengan menciptakan lapangan pekerjaan dan
pertumbuhan jumlah pekerja yang cepat dan merata. Pertumbuhan ekonomi juga
harus disertai dengan program pembangunan social . Namun, kualitas pertumbuhan ekonomi Indonesia
saat ini masih rendah. Pertumbuhan ekonomi Indonesia memang cukup tinggi, akan
tetapi efek masyarakatnya terlalu rendah. Hal ini yang menyebabkan masih
tingginya tingkat pengangguran. Menjadi suatu pekerjaan rumah untuk pemerintah,
untuk memperbaiki kualitas pertumbuhan ekonomi Indonesia. Salah satu caranya
adalah dengan memperkuat kembali industri nasional, terutama di sektor
manufaktur dan agroindustri. Reindustrialisasi ini bisa dilakukan dengan
menyokong pertumbuhan industri nasional melalui perbaikan infrastruktur,
perbaikan birokrasi, dan pemberian bantuan modal bagi industri yang
membutuhkan.
Referensi :