“Translasi
Mata Uang Asing”
”
Disusun oleh :
Kelompok 4
Kelas 4EB05
Faldi Rizki Akmal 23213194
Febriyanto Aryadi 23213380
Finna Yuniarsih 23213480
Pandu Budi Mulya 26213811
Ria Anjelika 27213545
Ria Dwijayanti 27213547
UNIVERSITAS GUNADARMA
ATA 2016/2017
DEPOK
KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan
Puji serta Syukur kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan
tugas makalah Mata Kuliah Akuntansi Inernasional mengenai “Akuntansi Komparatif
: Amerika dan Asia” dengan sebaik-baiknya.
Pada kesempatan kali
ini, penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada Dr.
Imam Subaweh, SE.,MM.,Ak.,CA. selaku Dosen Akuntansi Internasioal yang selalu membimbing dan mendukung dalam
proses pembuatan makalah ini. Tidak lupa kami berterimakasih pula kepada semua
pihak yang telah ikut membantu dalam pembuatan makalah ini baik materil maupun
non-materil sehingga makalah ini dapat disusun dengan baik dan selesai tepat
pada waktunya.
Dalam penyusunan
makalah ini, kami sadar selaku tim penyusun masih terdapat
kekurangan-kekurangan terutama dalam penyajian materi dan bahasa yang
digunakan. Untuk itu, kami membutuhkan kritik serta saran yang membangun untuk
penyusunan makalah di kemudian hari.
Akhir kata, semoga
makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca pada umumnya dan bagi penulis
khususnya.
Depok, 28 Maret 2017
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1 Transaksi Mata Uang
Asing
Translasi
Mata Uang Asing
Laba Rugi Bersih
|
2005
|
2004
|
2003
|
Yang termasuk laba-rugi
dalam operasional yang berkelanjutan adalah:
|
|||
Translasi neraca mata
uang asing
|
-86
|
-153
|
-326
|
Item lainya:
|
|||
Biaya Sinergi
|
-57
|
-44
|
-14
|
Biaya restruktuasi
|
-162
|
-41
|
-26
|
Penurunan nilai asset
|
-314
|
-66
|
-4
|
Penurunan nilai
goodwill
|
-122
|
-154
|
-28
|
Keuntungan dari
penjualan aset non rutin
|
36
|
54
|
39
|
Penyesuaian pajak
|
-37
|
13
|
72
|
Biaya Novelis
|
-21
|
-31
|
-
|
Syarat dan ketentuan
|
-
|
-7
|
-17
|
Laba (rugi) pembiayaan
Pechiney
|
-
|
-2
|
65
|
Ak dagang dan
penyesuaian terkait
|
-
|
-122
|
-32
|
Lain-lain
|
7
|
-4
|
-12
|
Total spesifikasi item
lain
|
-670
|
-404
|
43
|
Pemasukan dari
operasional berkelanjutan
|
155
|
243
|
262
|
Laba (rugi) dari
operasional tidak berkelanjutan
|
-26
|
15
|
-159
|
Efek kumulatif
terhadap perubahan akuntansi
|
-
|
-
|
-39
|
Laba-Rugi bersih
|
129
|
258
|
64
|
Pada tahun 2005, penghasilan
dari kegiatan operasi berkelanjutan adalah $155 juta dibandingkan dengan $234
juta pada tahun 2004 dan $262 juta pada tahun 2003. Pada tahun2005 perusahaan
meraup untung dari harga yang lebih tinggi, peningkatan penjualan dan
penambahan volume alumunium primer serta bisnis perakitan produk, sejalan
dengan dengan pendapatan yang berhubungan dengan akuisisi Pechiney. Factor
positif penyeimbang adalah biaya yang lebih tinggi secara substansial untuk
bahan baku utama seluruh aspek bisnis, efek negative dengan melemahnya dolar AS
pada biaya operasional dan hilangnya kontribusi peranan bisnis produksi untuk
ikut dalam novelis pada 6 januari 2005.
Kerugian translasi mata uang asing
pada tahun 2005 disebabkan neraca sebesar $86 juta yang dibandingkan dengan
kerugian $153 juta pada tahun 2004 dan $326 juta pada tahun 2003, ini
disebabkan oleh transaksi mata uang asing terkait moneter (seperti pajak
penghasilan, modal operasional, dan uang jangka panjang) yang diambil dari
dolar Kanada dan Australia menjadi dolar Amerika demi tujuan pelaporan.
Pada tahun 2005, perusahaan mencatat
penghasilan lain (bersih dari beban lain-lain) sebesar $4 juta. Pendapatan
bunga sebesar $73 juta yang mana $33 juta berhubungan dengan pengembalian pajak
penghasilan; keuntungan sebesar $32 juta hasil dari penjualan bisnis dan
investasi; biaya penurunan nilai asset sebesar $28 juta yang pada dasarnya
berhubungan dengan biaya proyek Alumina dan Bauxite di Australia serta asset
produk jadi di jerman dan Brasil; kerugian $49 juta pada pembuatan system
marketing-to-market; serta kerugian pada nilai tukar mata uang asing sebesar
$10 juta.
Paragraph tersebut merupakan
penjelasan laporan perusahaan yang memperlihatkan beberapa cara yang diambil
Alcan dalam melaporkan proforma perusahaan yang lebih memilih untuk menggunakan
dolar AS’ dalam laporannya karena terpengaruh oleh mata uang asing. Paragraph
pertama menjelaskan tentang keuntungan yang didapatkan perusahaan dari
meningkatnya volume penjualan alumunium primer serta bisnis produk jadi.
1.2 ALASAN TRANSLASI MATA
UANG ASING
Banyak permasalahan
yang berhubungan dengan translasi mata uang asing muncul dari fakta bahwa nilai
relatif mata uang asing hamper tidak pernah stabil. Tingkat variabilitas nilai
tukar, dikombinasikan dengan perbedaan antara metode translasi mata uang asing
dan penanganan terhadap translasi mata uang transaksi mata uang asing
keuntungan dan kerugian, semakin mempersulit untuk dapat mebandingkan hasil
suatu perusahaan dengan perusahaan lainnya, ataupun perbandingan dalam satu
perusahaan dari periode satu dengan periode lainnya. Analis keuangan menemukan
bahwa inteprestasi informasi semacam ini juga cukup menyulitkan dan
permasalahan tersebut muncul sebagai alat evaluasi proforma manajerial.
Terdapat tiga alasan tambahan dalam
translasi mata uang asing: mencatat transaksi mata uang asing, memperhitungkan
efeknya perusahaan terhadap translasi mata uang, dan berkomunikasi dengan
peminat saham asing.
Untuk
tujuan pembukuan, asset atau kewajiban mata uang asing dikatakan rentan resiko
keuangan jika tingkat perubahaan pada mata uang yang ditranslasikan menyebabkan
perubahan pada (laporan) pedanannya mata uang induk perusahaan.
Akhirnya, kenaikan jumlah investasi
international meningkatkan kebutuhan untuk menyampaikan infromasi pembukuan
perusahaan yang berdomisili pada satu negara kepada para investor di negara
lainnya.
1.3 LATAR BELAKANG DAN
TERMINOLOGI
Translasi mata uang
asing tidaklah sama dengan konversi, yaitu translasi mata uang secara fisik.
Translasi mata uang asing merupakan translasi sederhana dalam ekspresi moneter,
seperti saat neraca menggunakan poundsterling inggris kemudian disajikan ulang
dalam pendanaanya dolar AS. Tidak terjadi translasi secara fisik, dan tidak ada
transaksi yang dapat dihitung seperti pada konversi.
Neraca mata uang asing
ditranslasikan terhadap pendanaannya mata uang domestic oleh nilai tukar mata
uang asing; harga satu buah unit mata uang diartikan dalam mata uang lainya.
Mata uang pada perdagangan negara-negara utama dibeli dan dijual pada pasar
global.
Transaksi mata uang asing bisa
terjadi langsung dipasar spot, pasar forward, atau pasar swap. Pembelian atau
penjualan mata uang langsung ditempat normalnya harus segera disampaikan, yaitu
sekitar dua hari kerja. Kurs di pasar spot dipengaruhi berbagai factor,
termasuk juga perbedaan tingkat inflasi antar negara, perbedaan pada saham
nasional, dan ekspektasi mengenai arah tingkat mata uang selanjutnya. Kurs pada
pasar spot bersifat langsung dan tidak langsung. Pada translasi langsung kurs
menetapkan jumlah unit mata uang domestic yang dibutuhkan untuk mendapatkan
unit mata uang asing. Sementara translasi tidak langsung berkebalikan dengan
translasi langsung.
Neraca translasi mata uang asing
bisa dilakukan baik dengan translasi langsung ataupun translasi tidak langsung.
Padanannya mata uang domestic didapatkan dengan cara mengalikan neraca mata
uang asing dengan nilai tukar mata asing secara langsung atau membagi neraca
mata uang asing dengan transaksi tidak langsung.
Transaksi pada pasar forward adalah
persetujuan untuk mentranslasikan sejumlah mata uang yang telah ditetapkan
untuk masa yang akan datang. Translasi pada pasar forward mendapatkan potongan
atau premi dari pasar spot, atau sebagai tingkat palsu pasar forward. Pasar forward
dan spot sering kali memasukkan translasi bild and ask (penawaran dan
permintaan). Translasi bild adalah apa yang dibayar oleh perantara mata uang
asing kepada anda untuk mata uang asing. Translasi ask adalah tingkat dimana
perantara akan menjual mata uang asing kepada anda. Jika di pasar spot, franc
Swiss ditawarkan pada harga $0,8318, sementara franc pasar forward enam bulan
ke depan ditawarkan pada harga $0,8462, franc Swiss pasar forward enam bulan ke
depan dijual dengan premi 3,4 persen di Amerika Serikat, peehitungannya adalah:
premi forward (potongan) = (kurs forward – kurs spot)/kurs spot x 12/n, di mana
n adalah jumlah bulan dalam kontrak pasar forward. Oleh karena itu,
($0,8462-$0,8318)/$0,8318 x 12/6 = 3,4%. Oleh karena franc Swiss telah ditawar
secara tidak langsung, preminya dihitung: premi forward (potongan) = kurs
forward – kurs spot)/kurs spot x 12/n, atau (CHF1,2022-CHF1,1818)/1,1818 x 12/6
=3,4%
Penukaran spot dan forward untuk
mata uang asing utama pada tiap hari kerja dapat ditemukan pada bagian bisnis
di banyak koran terkemuka.
Transaksi swap melibatkan spot dan
penjualan forward yang simultan, atau penjualan spot dan pembelian forward mata
uang. Para investor sering kali menggunakan transaksi swap untuk mendapatkan
untung dari tingkat saham negara asing yang tinggi sementara juga secara
simultan berjaga-jaga terhadap pergerakan nilai tukar yang tidak stabil.
1.4 MASALAH
Jika nilai tukar mata uang asing
relatif stabil, translasi mata uang asing keuangan tidak akan lebih sulit daripada
mengtranslasukikan per inchi atau kaki terhadap padanannya metric tersebut.
Fluktuasi nilai translasi sangat
jelas terlihat terutama di Eropa Timur, Amerika Latin, dan beberapa bagian
asia. Fluktuasi mata uang meningkatkan nilai tukar mata uang asing yang dapat
digunakan pada proses translasi mata uang asing serta menciptakan keuntungan
dan kerugian atas translasi mata uang asing.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Efek Laporan Keuangan
terhadap Kurs Alternatif Transaksi
Mata Uang Asing
2.1.1
Transaksi Mata Uang Asing
Tiga kurs translasi
dibawah ini dapat digunakan untuk mentranslasikan neraca mata uang asing
terhadap mata uang domestic. Pertama, kurs saat ini, adalah kurs yang berlaku
pada tanggal laporan keuangan. Kedua, adalah kurs historis, yang merupakan
translasi mata uang yang berlaku saat asset dengan mata uang asing pertama kali
didapatkan atau saat kewajiban dengan mata uang asing pertama kali muncul. Yang
terakhir kurs rata-rata, yaitu nilai rata-rata biasa atau dengan pembobotan
baik pada kurs historis atau saat itu.
kita
harus membadakan antara keuntungan dan kerugian translasi mata uang asing
dengan keuntungan dan kerugian transaksi, dimana keduanya merupakan keuntungan
dan kerugian translasi mata uang asing.
Terdapat dua tipe penyesuaian transaksi,
pertama gains and lossed settled transaction (keuntungan dan kerugian pada
transaksi stabil), muncul walaupun nilai tukar pada pembukuan transaksi awal
berbeda dengan tingkat pada pencapaian.
Tipe
penyesuaian yang kedua adalah gains or losses unsettled transactions
(keuntungan dan kerugian pada transaksi tidak stabil), muncul saat laporan
keuangan dipersiapkan sebelum transaksi disetujui
2.1.2 Transaksi Mata Uang Asing
Perbedaan karakteristik pada transaksi mata uang asing
adalah perjanjian yang dipengaruhi oleh mata uang asing.
Transaksi mata uang asing mungkin menggunakan satu mata uang
akan tetapi dihitung dengan mata uang lain. Untuk mengerti alasannya,
pertama-tama pertimbangkan gagasan mengenai mata uang fungsional.
FAS No. 52 keputusan pihak yang berwenang AS pada akuntansi
untuk mata uang asing, mengamanatkan persyaratan untuk transaksi mata uang
asing
- Pada tanggal transaksi diakui, setiap aset, kewajiban, pendapatan, beban, keuntungan atau kerugian yang muncul harus dihitung dan dicatat dalam mata uang fungsional dalam catatan secara keseluruhan dengan pengaruh nilai tukar pada saat itu.
- Pada setiap tanggal neraca, neraca tercatat yang menggunakan mata uang selain mata uang fungsional ik pada pencatatan harus disesuaikan untuk menggambarkan nilai tuka saat itu.
Terdapat dua cara untuk melakukan pembukuan bagi keuntungan
dan kerugian transaksi
2.1.3 Perspektif
Transaksi Tunggal
Pada transaksi tunggal, penyesuaian nilai tukar (baik stabil
atau tidak) dimasukkan sebagai penyesuaian terhadap pembukuan transaksi awal
dengan alasan bahwa transaksi dan perjanjiannya merupakan kejadian tunggal
2.1.4 Perspektif Transaksi Ganda
Pada perspektif transaksi ganda, penerimaan piutang krona
mempertimbangkan kejadian yang terpisah dari penjualan yang memberikan tambahan
pendapatan.
Untuk tujuan keseragaman FAS No.52
membutuhkan metode pembukuan transaksi ganda untuk transaksi mata uang asing.
2.2 Translasi mata uang
asing
Metode
translasi mata uang asing dapat di klasifikasikan kedalam 2 type yang menggunakan
nilai tukar mata uang asing tunggal untuk mengembalikan neraca asing kedalam
padanannya mata uan domestik dan menggunakan nilai tukar mata uang asing ganda.
2.2.1 Metode Nilai Tukar Tunggal
Metode
nilai tukar tunggal yang juga diketahui seagai metode kurs saat ini, telah lama
populer di eropa. Metode ini mengaplikasikan nilai tukar tunggal, harga
penutupan atau harga saat ini terhadap semua saham dan utang asing. Pendapatan dan beban mata
uang asing di translasikan pada nilai tukar yang berlaku saat item tersebut
diakui. Pada metode tunnggal laporan keuangan operasional asing memiliki
laporan domisili tersendiri.
Untuk
tujuan akuntansi, aset atau kewajiban dalam mata uang asing dikatakan akan
dieperlihatkan pada resiko nilai tukar. Terdapat definisi metode kurs saat ini
memperkiakan bahwa semua modal mata uang lokal termasuk dalam resiko translasi
karena padannya kurs saat ini mengubah padaannya semua modal mata uang asing
setiap ada perubahan pada nilai tukar. Ketidak tepatan terseut sesuai realitas
ekonomi, karena nilai sset tetap dan persediaan secara umum didukung inflasi
lokal. Mentranslasikan mata uang asing seluruh neraca dengan kurs saat ini
memberikan keuntungan dan kerugian setiap perubahan pada nilai tukar.
2.2.2 Metode Nilai Tukar Ganda
Metode nilai
tukar ganda mengkombinasikan kurs saat ini dan kurs histori dalam proses
translasi mata uang asing.
Metode
Current-Noncurrent
metode
current-noncurrent, aset lancar yang dimiliki anak perusahaan dan utang lancar
ditranslasikan kedalam mata uang induk perusahaan. Aset dan kewajiban non
current ditranslasikan pada kurs histori. Item laporan laba rugi ditranslasikan
pada aplikasi tingkat rata-rata oprasional tiap bulan. Biaya depresiasi dan
amortisasi ditrasnslasikan pada kurs histori dengan pengaruh saat modal yang
dimiliki didapatkan.
Metode Moneter-Nonmoneter
Metode
moneter dan non moneter juga menggunakan skema klasifikasi neraca untuk
menentukanilai tukar mata uang asing yang sesuai. Aset dan kewajiban moneter ditranslasikan
pada kurs saat ini. Item non moneter ditranslasikan dalam kurs histori. Tidak
seperti metode current dan non current, karena metode ini melihat aset
kewajiban moneter sebagai resiko nilai tukar. Metode tersebut
mengubah margin laba pada penjualan yang sesuai dengan harga saat ini dan kurs
translasi dengan biaya dari penjualan yang dihitung pada harga perolehan dan
kurs translasi.
Metode Kurs Sementara
Metode
kurs sementara translasi mata uang asing tidak mengubah sifat sebuah item yang
diihiyung hal tersebut hanya mengubah unit perhitungan saja dengan kata lain
translasi mata uang asing neraca disajikan ulang menggunakan item tersebut,
tetapi bukan penilaian aktual. Piutang dan utang dinyatakan dalam jumlah yang
diharapkan untuk diterima atau dibayar pada waktu jatuh temponya. Pada metode
kurs sementara, item moneter seperti kas, piutang, dan utang ditranslasikan
dalam kurs nilai saat itu. Non moneterditranslasikan pada kurs yang menjaga
dasar perhitungan awal.
Mentranslasikan
akun dari mata uang yang stabil menjadi tidak stabil tidaklah sama dengan
mentranslasikan akun dari mata uang yang tidak stabil menjadi stabil. Translasi
mata asing dibuat utuk tujuan yang berbeda. Translasi mata uang asing pada anak
perusahaan asing untuk menggabungkan akun mereka dengan induk perusahaan cukup
berbeda dengan akuntansi translasi mata uang asing pada perusahaan independen
yang bertjuan untuk memudahkan beragam minat saham asing. Metode traslasi
dengan kurs saat ini merupakan translasi mata uang asing langsung. Tidak ada
perubahan dalam dasar akuntansi, hanya bentuk presentasinya saja yang berubah.
2.2.3
Kurs
saat ini yang sesuai
Nilai
tukar rata-rata sering kali digunakan dalam laporan laba rugi untuk kemudahan
penggunaan. Terdapat kurs nilai tukar penawaran dan permintaan (bid and ask),
nilai tukar spot dan nilai tukar forward nilai tukar resmi dan nilai tukar
pasar bebas, dan seterusnya. Nilai tukar mata uang asing yang sesuai harus
merefleksikan realitas bisnis dan ekonomi sedalam mungkin. Terkadang sebuah
negara mengaplikasikan nilai tukar berbeda terhadap transaksi yang berbeda.
Dalam situasi seperti ini, kita harus memilih salah satu diantara nilai tukar
yang ada.
2.2.4
Keuntungan dan Kerugian Translasi Mata Uang Asing
Pendekatan
akuntansi untuk penyesuaian translasi mata uang asing mulai dari pengguahan
hingga tidak ada penangguahan dengan pendekatan hybrid pada keduanya.
Penangguhan
meniadakan
peyesuaian translasi mata uang asing pada pedapatan lancar biasanya dianjurkan
karena penysuaian tersebut merupakan hasil dari proses penyajian ulang. Masih
diperdebatkan bahwa keuntungan atau keuntungan dengan investasi jangka
panjang-mungkin bahwa investasi permanen. Beberapa analis bertentangan tentang
penangguhan dengan dasar bahwa nilai tukar tidak akan berbalik dengan
sendirinya.
Penangguhan
dan Amortisasi
beberapa perusahaan
menangguhkan keuntungan dan kerugian serta meng amortisasi penyesuai melebihi
umur manfaatnya pada masa item neraca terkait. Sebagai contoh, asumsikan bahwa
akuisisi aset tetap dibiayai oleh penerbitan utang. Alternatifnya, keuntunga
dan kerugia translasi mata uang asing yang disebabkan oleh peningkatan utang
dapat ditangguhkan dan di amortisasi pada sisa utang sebagai penyesuaian
terhadap beban bunga.
Penangguhan
Sebagian
Pilihan
ketiga dalam akuntansi untuk keuntungan dan erugian hasil translasi mata uang
asing adalah dengan mengakui kerugian segera saat terjadinya,akan tetapi
mengakui keuntungan hanya jika terlealisasi saja. Hal ini mengimplikasikan
bahwa keuntungan atau kerugian translasi mata uang asing bukanlah item periodik
dan akan “terhapus” dalam jangka panjang. Jika memang demikian, oenangguhan
akan menjadi praktik yang dipertanyakan.
Tidak
Ada Penanggungan
Pilihan
laporan akhir yang dilakukan oleh banyak perusahaan di seluruh dunia adalah
untu mengenali secara cepat mengenai keuntungan dan kerugian translasi mata
uang asing dalam laporan laba-rugi. Lebh jauh, masukkan keutungan dan kerugian
tercatat dalam laporan pendapatan dapat membuat pembaca salah persepsi, karena
peyesuaian tersebut tidak selalu memberikan informasi yang cocok dengan efek
ekonomi yang diharapkan mengenai perubahan nilai tukar pada arus kas
perusahaan.
2.3 Pengembangan
Akuntansi Translasi Mata Uang Asing
Praktik akuntansi
translasi mata uang asing telah berkembang seiring waktu dalam respon terhadap
meningkatnya kompleksitas operasional multinasional.
Pra-1965
Sebelum
tahun 1965 praktik translasi mata uang asing pada banyak perusahaan AS dipandu
oleh Bab 12 dari Accounting Research bulletin No. 43. “Pernyataan tersebut
mengadvokasi metode current-noncurrent. Keuntungan selamaperiode yang ada.
1965-1975
ARB
No.43 memperoleh beberapa pengecualian khusus dalam metode currect-noncurrect.
Dalam keadaan khusus, persediaan dapat ditranslasi dengan kurs historis. Utang
jangka panjang terjadi untuk mendapatkan aset jangka panjang yang disajikan
ulang dengan kurs saat ini saat terdapat perubahan besar dalam nilai tukar
(kemungkinan permanen).
1975-1981
Financial
Accounting Standards Board (FASB) mengeluarkan FAS No.8 pada tahun 1975.
Pernyataan ini secara signifikan mengubah praktik perusahaan asing AS dalam
memasukkan GAAP AS dengan menerima metode translasi mata uang asing kurs
sementara. Sama pentingnya, penangguhan keuntungan dan kerugian translasi mata
uang asing tidak diperbolehkan lagi.
Keuntungan dan kerugian translasi mata uang asing dan translasi harus diakui
dalam pendapatan saat periode perubahan kurs
1981-Sekarang
Pada
bulan Mei 1978, FASB mengundang komentar masyarakat tentang 12 keputusan
pertamanya. Kebanyakan dari 200 surat yang diterima berhubungan dengan FAS
No.8, meminta untuk mengubahnya. Sebagai respons terhadap ketidakpuasan
tersebut, FASB mempertimbangkan FAS No.8 dan setelah beragam public meeting dan dua penjelasan
berkas, akhirnya mengeluarkan Statement
of Financial Accounting Standards No.52 pada tahun 1981.
2.4 Gambaran
Standar No. 52/Standar Akuntansi Internasional 21
Tujuan
translasi mata uang asing dalam FAS No. 8 berbeda secara substansi dari FAS No.
52 FAS No. 8 mengadopsi perspektif induk perusahaan dengan memberi syarat bahwa
laporan keuangan mata uang asing dipresentasikan jika seluruh transaksi
mengikuti mata uang yang digunakan induk perusahaan. Standar No. 52 mengakui
bahwa kedua perspektif baik induk perusahaan dan perusahaan lokal benar sebagai
kerangka kerja laporan. Pada level internasional, IASB mengeluarkan keputusan
paralel, IAS 21, yang sekarang berkembang untuk mengklarifikasi persyaratannya
dan memecahkan masalah implementasinya. Keduanya, FAS No. 52 dan versi baru IAS
21 bertujuan untuk :
1. Menampilkan,
dalam laporan gabungan, hasil keuangan dan keterhubungan dihitung dengan mata
uang primer yang di konsolidasikan antara laporan induk dan anak perusahaan
bisnis (dengan mata uang fungsional).
2. Menyediakan
informasi yang secara umum kompatibel dengan efek ekonomi yang diharapkan pada
perubahan nilai tukar pada ekuitas dan arus kas perusahaan.
Tujuan-tujuan
tersebut berdasarkan pada konsep mata uang funsional. Ingat kembali bahwa mata
uang fungsional secara keseluruhan adalah mata uang ekonomi primer yang
beroperasi dan menghasilkan arus kas. Lebih jauh, mata uang fungsional
menunjukan pilihan motede translasi mata uang asing yang digunakan untuk tujuan
usaha gabungan dan disposisi keuntungan dan kerugian nilai tukar.
2.4.1 Translasi
saat Mata Uang Lokal adalah Mata Uang Fungsional
Jika
mata uang asing adalah mata uang asing yang tercatat dan dimasukan, maka
laporan keuangannya ditranslasikan ke dalam dollar menggunakan metode kurs saat
ini. Hasil kuntungan atau kerugian translasi mata uang asing diungkapkan dalam
komponen yang terpisah dalam ekuitas gabungan. Hal tersebut menjaga rasio
laporan keuangan karena dikalkulasikan dari pernyataan mata uang lokal.
Prosedur kurs saat ini yang digunakan adalah :
1. Seluruh
asset dan dan kewajiban asing ditranslasikan terhadap dolar menggunakan nilai
tukar yang berlaku pada tanggal neraca; akun modal di translasikan padakurs
historis.
2. Pendapatan
dan beban ditranslasikan menggunakan nilai tukar yang berlaku pada waktu
transaksi, walaupun nilai tukar rata-rata tambahan dapat digunakan untuk
kelayakan.
3. Keuntungan
dan kerugian dilaporkan dalam komponen ekuitas gabungan pemegang saham yang
terpisah. Penyesuaian nilai tukar tersebut tidak dimasukkan ke dalam laporan
laba rugi hingga operasional luar negeri telah terjual atau investasi telah
diputuskan tidak bernilai.
2.4.2 Translasi
saat Mata Uang Induk Perusahaan adalah Mata Uang Fungsional
Saat
mata uang induk perusahaan adalah mata uang funsional asing gabungan, laporan
keuangan mata uang asing tersebut akan dihitung terhadap dollar menggunakan
metode kurs sementara. Seluruh keuntungan dan kerugian translasi mata uang
asing muncul dari proses translasi mata uang asing dimasukkan dalam perhitungan
current periode income. Spesifiknya:
1. Asset
dan kewajiban moneter serta nonmoneter bernilai pada harga pasar saat itu
ditranslasikan menggunakan nilai tukar yang berlaku pada saat laporan keuangan;
item nonmoneter lainnya dan modal ditranslasikan pada kurs historis.
2. Pendapatan
dan beban ditranslasikan menggunakan nilai tukar rata-rata untuk periode
kecuali item yang berhubungan dengan item nonmoneter (contoh, biaya penjualan
dan beban operasional dan beban depresi), yang ditranslasikan mnggunakan kurs histiris.
3. Keuntungan
dan kerugian translasi mata uang asing direflesikan dalam pendapatan lancar.
2.4.3 Translasi
saat Mata Uang Asing adalah Mata Uang Fungsional
Usaha
gabungan asing mungkin akan tetap mencatat pembukuannya dalam satu mata uang
asing saat mata uang fungsionalnya adalah mata uang asli lain. Dalam situasi
ini, laporan keuangan akan dihitung dari mata uang lokal ke dalam mata uang
fungsional (metode kurs sementara) lalu ditranslasikan ke dalam dollar AS
menggunakan metode kurs ini.
Sebuah
pengecualian terhadap metode kurs saat ini adalah dibutuhkan penempatan anak
perusahaan ditempat yang tingkat kumulatif inflasinya selama tiga tahun pertama
melebihi 100 persen. Pada kondisi inflasi yang sangat tinggi tersebut, dolar
(mata uang yang lebih kuat) dianggap sebagai mata uang fungsional, membutuhkan
untuk menggunakan metode translasi mata uang asing kurs sementara. Sebaliknya
IAS 21 membutuhkan bahwa laporan keuangan anak perusahaan lokal disajikan ulang
untuk inflasi terlebih untuk translasi mata uang asing terhadap mata uang induk
perusahaan.
Saat
mata uang fungsional untuk usaha asing telah ditentukan, mata uang yang dipilih
tersebut harus digunakan secara konsisten kecuali perubahan kondisi ekonomi
mengindikasikan bahwa mata uang fungsional telah berubah. Jika laporan
perusahaan dapat menilai perubahan, para analis seharusnya memperhatikan bahwa
perubahan akuntansi tidak perlu dihitung secara retroactive.
Ingat
kembali Alcan, yang diperkenalkan pada bagian awal bab ini merupakan perusahaan
multinasional yang berbasis di Kanada. Perusahaan ini dipilih karena dapat
melaporkan hasil operasional gabungan dalam dolar AS. Akun asing yang digunakan
dalam mata uang asing merupakan bagian integral pada operasional Alcan yang
ditranslasikan (dihitung ulang) terhadap mata uang fungsional mereka, yaitu
dolar kanada dengan menggunakan metode kurs sementara.hasil dari perhitungan
ulang tersebut lalu ditranslasikan terhadap dolar AS menggunakan metode kurs
saat ini. Keuntungan atau kerugian translasi mata uang asing muncul dengan
proses perhitungan kembali yang muncul dalam sejumlah pendapatan gabungan Alcan
sebagai neraca keuntungan dan kerugian translasi mata uang asing.
Penyesuaian
translasi mata uang asing mengikuti penyajian ulang dari dolar Kanada menjadi
dolar AS muncul dalam ekuitas gabungan karena penyesuaian translasi mata uang
asing tangguhan, seperti berikut:
Alcan Inc
|
Neraca
Gabungan
|
31
Desember
|
(dalam jutaan
US$)
|
Ekuitas
pemegang saham:
|
Saham
preferensi yang tidak dapat ditarik masuk tapi bias ditukar 160
|
Ekuitas
pemegang saham umum:
|
Saham biasa
6.181
|
Tambahan modal disetor (agio
saham)
683
|
Laba ditahan
3.048
|
Penghasilan komprehensif yang
diakumulasikan (397))*
|
9.706
|
*Terdiri atas
penyesuaian translasi mata uang asing yang ditangguhkan bernilai $264
keuntungan yang tidak direalisasikan pada sekuritas “siap jual” bernilai $54,
liabilitas pension minimum ($450), dan kerugian tertahan pada turunan
bernilai ($215).
|
Tampilan
6.10 menunjukan grafik prosedur translasi mata uang asing yang sudah dijelaskan
diatas dan apendiks bab ini untuk menunjukan cara kerja translasi mata uang
asing.
Tampilan 6.10 Bagan
Prosedur Transaksi Mata Uang Asing
|
Laporan keuangan
mata uang asing harus ditranslasikan ke mata uang induk perusahaan
|
Apakah laporan
dalam mata uang asing?
|
Tidak
Ya
Tidak diperlukan
translasi
|
Apakah mata uang
lokal merupakan mata uang fungsional?
|
Apakah mata uang
persahaan induk merupakan mata uang fungsional?
|
Translasikan kemata
uang induk perusahaan (metode kurs saat ini)
|
Nilai ulang ke mata
uang perusahaan induk (metode temporal )
|
Nilai ulang *mata
uang asing ke mata uang fungsional (metode temporal) dan translasikan ke
mata uang induk prusahaan (metode kurs saat ini)
|
*istilah
nilai ulang berarti mentranslasikan, mengubah unit pengukuran dari mata
uang fungsional.
|
Permasalahan
Perhitungan
1. Perspektif Laporan
2. Harga Perolehan
3. Konsep Pendapatan
4. Laba Terkelola
Translasi
Mata Uang Asing Dan Inflasi
Hubungan terbalik antara tingkat inflasi sebuah Negara dengan nilai eksternal
mata uangnya telah ditunjukan secara empiris. Sehingga penggunaan kurs saat ini
untuk mentranslasikan biaya aset nonmoneter yang bertempat dalam kondisi yang
cenderung berinflasi akan menghasilkan paclanannya mata uang dosmetik jauh
dibawah nilai aslinya.
Translasi
Mata Uang Asing Dimana Saja
Gambaran kurs dalam standar kanada (Cica 1960) focus terhadap utang asing
jangka panjang. Keuntungan dan kerugian dari translasi mata uang asing
ditangguhkan dan diamortitasi karena tidak diakui sebagai pendapatan.
Perbedaan antara Inggris dan Amerika Serikat, di Inggris laporan keuangan harus
disesuaikan terlebih dahulu terhadap level harga saat itu lalu ditranslasikan
menggunakan kurs saat ini. AS menggunakan kurs sementara.
Terdapat perbedaan ias 21 revisi dan ias no 25. Pada ias no 21 laporan keuangan
anak perusahaan yang berbeda dinegara dengan inflasi tinggi harus disesuaikan
untuk merefleksikan perubahan dalam harga secara umum sebelum translasi mata
uang asing standard yang dilakukan inggris.
Jepang telah merubah standard mereka untuk menggunakan
metode kurs saat ini pada semua kondisi dengan penyesuaian translasi mata uang
asing yang diperlihatkan pada neraca dalam ekuitas pemegang saham.
BAB III
PENUTUP
1.1 Kesimpulan
Tiga
kurs translasi dibawah ini dapat digunakan untuk mentranslasikan neraca mata
uang asing terhadap mata uang domestic. Pertama, kurs saat ini, adalah kurs
yang berlaku pada tanggal laporan keuangan. Kedua, adalah kurs historis, yang
merupakan translasi mata uang yang berlaku saat asset dengan mata uang asing
pertama kali didapatkan atau saat kewajiban dengan mata uang asing pertama kali
muncul. Yang terakhir kurs rata-rata, yaitu nilai rata-rata biasa atau dengan
pembobotan baik pada kurs historis atau saat itu.
Metode
translasi mata uang asing dapat di klasifikasikan kedalam 2 type yang
menggunakan nilai tukar mata uang asing tunggal untuk mengembalikan neraca
asing kedalam padanannya mata uan domestik dan menggunakan nilai tukar mata
uang asing ganda.
Praktik akuntansi
translasi mata uang asing telah berkembang seiring waktu dalam respon terhadap
meningkatnya kompleksitas operasional multinasional.
Tujuan
translasi mata uang asing dalam FAS No. 8 berbeda secara substansi dari FAS No.
52 FAS No. 8 mengadopsi perspektif induk perusahaan dengan memberi syarat bahwa
laporan keuangan mata uang asing dipresentasikan jika seluruh transaksi
mengikuti mata uang yang digunakan induk perusahaan. Standar No. 52 mengakui
bahwa kedua perspektif baik induk perusahaan dan perusahaan lokal benar sebagai
kerangka kerja laporan. Pada level internasional, IASB mengeluarkan keputusan
paralel, IAS 21, yang sekarang berkembang untuk mengklarifikasi persyaratannya
dan memecahkan masalah implementasinya
Daftar
Pustaka
Frederick
D.S. Choi dan Gary K. Meek. 2010. International Accounting, 6th ed. Buku 1.
Jakarta: Salemba Empat.