SETIAP kampus pasti memiliki dosen legenda yaitu dosen killer yang terkenal pelit memberikan nilai. Anggapan ini bisa jadi karena memang pembawaan karakter personal dosen yang tertutup. Di sisi lain, pernahkah terpikir bila perilaku mereka adalah akibat kesalahan mahasiswa sendiri?
Cek lagi, apakah kamu melakukan
berbagai kesalahan mahasiswa seperti di daftar berikut.
Menggampangkan kuliah
Banyak mahasiswa menganggap satu
mata kuliah membosankan atau lebih mudah dari yang lain. Akibatnya, dia pun
malas-malasan. Padahal, menggampangkan sesuatu tidak akan menghasilkan manfaat
apa pun. Sebaliknya, melakukan upaya lebih meski saat menghadapi topik
perkuliahan yang sangat membosankan akan membuka pintu peluang, minimal dosen
akan memberi nilai lebih atas usaha tersebut.
Paranoid
Jangan terpengaruh label dosen killer
yang disematkan senior pada seorang dosen. Percayalah, tidak ada dosen yang
bermaksud jahat pada mahasiswanya. Jadi, jalani perkuliahan dengan rileks dan
cobalah mengenal dosenmu dengan lebih baik.
Khawatir jadi pribadi tertutup
Jauhkan juga kekhawatiran tidak
dikenal dosen karena pribadimu yang tertutup (introvert). Faktanya,
banyak dosen yang berempati karena bisa jadi mereka memiliki sifat yang sama.
Jangan gugup. Tunjukkan kamu dapat berprestasi melalui berbagai karya selama perkuliahan.
Dosen pun akan mengenalmu.
Menjilat
Enggak ada gunanya menjilat dosen. Para dosen hanya akan menilaimu
berdasarkan aspek akademis seperti keaktifan di kelas dan tugas-tugas yang kamu
kumpulkan.
Berharap lebih
Bisa jadi kamu adalah kesayangan dosen
karena selalu aktif dan memberikan karya yang baik. Tetapi, jangan besar
kepala; apalagi berharap dapat nilai lebih dari perhatian yang diberikan dosen
padamu. Setiap mahasiswa harus berupaya keras mendapatkan nilai yang baik.
Tidak mengerjakan tugas
Jangan mengaku sudah mengumpulkan
tugas atau membaca buku teks yang disyaratkan jika sebenarnya kamu belum
melakukannya. Dalam berbagai cara, dosen akan mengetahuinya.
Tidak berterima kasih
Menunjukkan rasa terima kasih kepada
dosen juga menunjukkan bahwa mahasiswa peduli. Lakukan dengan tulus; tidak
perlu berterima kasih dengan membelikan hadiah mahal.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar